Bingung Pilih Genset? Begini Nih Kiat Memilih Genset Sesuai Kebutuhan

Musim hujan seperti sekarang ini, di rumah seringkali terjadi pemadaman listrik. Kesal dan sebal tentu saja. Soalnya jadi gak bisa apa-apa. Bukan, bukan karena modem yang ikut mati ketika listrik padam. Saya merasa, tanpa listrik hidup saya benar-benar merana. Tapi mau gimana lagi…. petir di sini memang kejam-kejam. Dan mau gak mau, harus menerima pemadaman listrik yang dilakukan PLN huhu.

Saya pun jadi teringat pertanyaan seorang teman beberapa waktu yang lalu.

Pertanyaannya begini…

Kalau disuruh memilih, mending gak ada air, atau gak ada listrik?

Dengan percaya diri saya menjawab…

Waaah… saya mah pilih gak ada listrik deh. Kalau gak ada air bisa uring-uringan sepanjang hari. Bayangkan saja, pas lagi kebelet, air gak ada. Mau cebok pakai apa? Pas lagi keramas pake shower, air tiba-tiba gak ngalir. Mau gimana?

Eh, gak tahunya… begitu listrik mati berjam-jam, saya uring-uringan lebih dari ketika gak ada air.

Makanya, ketika kemudian ada teman yang bertanya apakah listrik termasuk kebutuhan primer? Dengan tegas saya menjawab, BANGET!!!

Listrik mati semalamam berarti saya harus rela begadang demi kelangsungan hidup ikan di kolam. Saya harus membuat ikan bisa tetap mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Dan ini cukup melelahkan karena saya harus menyiprat-nyipratkan air kolam dengan gayung  sekadar untuk menambah aerasi sampai memasang pompa udara AC/DC.

Berbagai alat rumah tangga yang membutuhkan listrik juga membuat saya ketergantungan. Waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif, rasanya jadi sia-sia.

Itulah sebabnya saya merasa memerlukan kehadiran sebuah genset dan mulai intip-intip Harga Genset.

Tapi, memilih genset yang sesuai dengan kebutuhan bukan hal yang mudah.

Memangnya apa saja yang harus dipertimbangkan saat memilih sebuah genset?


1. 
Perhatikan kebutuhan listrik

Faktor paling penting ketika memilih genset yang sesuai untuk kebutuhan di tempat kita yaitu memilih yang paling sesuai dengan daya listrik yang digunakan.

Bagaimana cara menghitungnya?

Berbeda dengan kW (kilo Watt) yang biasa digunakan oleh PLN, pengukuran kapasitas genset menggunakan satuan kVA (kilo Volt Ampere). Genset dengan daya kecil umumnya memiliki power faktor 1. Sehingga 1KVA x 1 = 1000 watt. Sementara genset ukuran di atas 10 KVA umumnya memiliki power faktor 0.8, sehingga 1 KVA x 0.8 = 800 watt. 

Darimana keterangan mengenai power faktor ini bisa kita dapatkan? Biasanya sih bisa dilihat pada genset tersebut.

Mudahnya begini, misalnya daya listrik yang terpasang di rumah adalah 5 .000 watt. Maka tinggal dibagi dengan 800 watt. Jadi, 5.000/800 hasilnya 6.25 KVA. Genset dengan kapasitas 6.25 KVA atau di atasnya inilah yang sebaiknya kita pilih.

Untuk menjaga agar mesin tetap awet, paling tidak genset harus digunakan 80% dari kapasitas maksimalnya.

Kemudian pertimbangkan juga, apakah genset itu akan menyuplai semua kebutuhan daya listrik atau hanya sebagian saja. Nah, jika hanya sebagian, sebaiknya tentukan berapa persen suplai yang diperlukan.

Hitung ada berapa lampu, TV, AC, dan  perangkat elektronik lainnya. Kemudian hitung berapa jumlah Watt yg dibutuhkan dan berapa KWh daya listrik yang dimiliki sehingga kita bisa memilih genset yang memiliki output daya lebih besar dari jumlah konsumsi daya listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronik.

2. Pilihlah genset menggunakan bahan bakar yang mudah dicari.
Ya, memilih genset berdasarkan bahan bakar yang mudah dicari ini juga salah satu faktor yang harus dipertimbangkan. Jangan sampai kita kesulitan mencari bahan bakar untuk genset. Kalau bahan bakarnya tidak tersedia, bagaimana bisa genset digunakan?

Untuk diketahui, ada genset berbahan bakar bensin, bensin campur (Mixed Gasoline), dan ada pula genset diesel yang berbahan bakar solar.

Karena di tempat saya cukup sulit menemukan solar, maka saya memilih genset yang menggunakan bahan bakar bensin.

3. Pilih genset yang pengoperasiannya mudah.
Mengoperasikan genset terutama bagi pemula, cukup rumit. Ada banyak tahapan yang harus dilakukan. Agar lebih mudah, lebih baik konsultasikan dahulu dengan teknisi/toko yang menjual genset.

4. Pilih Genset Silent/Genset Soundproof.
Jika lingkungan rumah cukup padat, genset yang mengeluarkan bunyi cukup keras rasanya bisa mengganggu tetangga. Apalagi jika genset digunakan malam hari. Sebagai pilihan, ada genset yang memiliki bunyi tidak begitu keras. Hanya saja, biasanya genset silet/soundproof ini ukurannya relatif besar. Harganya pun lebih mahal dibanding genset biasa. Selain itu, genset silent memerlukan tempat penyimpanan yang lebih luas.

5. Pilih brand genset.
Saat memilih genset, sebaiknya tanyakan pada ahlinya. Pertimbangkan juga genset yang direkomendasikan pemilik toko, karena mereka memang lebih tahu tentang genset. Setelah mendapatkan rekomendasi, tanyakan juga apa saja kelebihan, kekurangan, dan spesifikasi lengkap genset tersebut.

6. Sesuaikan dengan budget.
Ada harga ada kualitas. Biasanya sih genset dengan kualitas bagus, harganya juga lumayan. Tapi tentu saja ini sepadan dengan kualitas dan layanan purna jualnya. Teman-teman bisa membandingkan Harga Genset ABC Power sebelum memutuskan untuk membeli genset.
Harapannya, setelah mempertimbangkan hal-hal di atas kita bisa mendapatkan produk genset yang terbaik dan berkualitas sesuai kebutuhan
Bingung Pilih Genset? Begini Nih Kiat Memilih Genset Sesuai Kebutuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *