Gift Giving Etiquette, Kasih Hadiah Apa Ya?

Momen hari raya seperti sekarang ini menjadi salah satu momen yang tepat untuk berbagi kebahagiaan dan rasa syukur dengan mengirimkan hadiah kepada orang-orang yang kita sayangi. Namun tentu saja, kita tidak ingin mengirimkan hadiah yang kurang tepat kepada kolega, keluarga, dan sahabat, bukan?

Sebuah pepatah mengatakan, bahwa “The manner of giving is worth more than the gift.” -Pierre Corneille. Ya. Etika memberi hadiah memang lebih penting daripada hadiah itu sendiri.

Lalu bagaimana sebenarnya gift giving etiquette agar penerima merasa puas, tidak tersinggung dan bahagia saat menerima hadiah dari kita? Berikut hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan hadiah apa yang akan kita berikan kepada orang lain:

  • Pemilihan momen

Ketika memberikan sebuah hadiah, perhatikan momennya. Apakah untuk hadiah ulang tahun/pernikahan/anniversary, kelahiran/baby shower, acara hari raya, pindah rumah, memulai bisnis/proyek, atau momen lainnya?

Pemberian hadiah untuk acara pernikahan misalnya, kita bisa memilih hadiah berupa peralatan yang sekiranya dibutuhkan di dalam rumah, apalagi oleh pasangan baru seperti penanak nasi, pemanas air, pemanggang roti, seperangkat gelas, atau bahkan seperangkat sprei.

Sementara untuk memulai bisnis, kita bisa memberi hadiah berupa karangan bunga sebagai bentuk dukungan dan mendoakan kesuksesan bisnis tersebut.

  • Hadiah adalah tentang penerima, bukan pemberi

Seringkali kita memilih hadiah yang bagus menurut selera kita. Padahal yang akan merasakan manfaat dari hadiah yang kita beri adalah penerima. Bagus dan lucu menurut kita, belum tentu bagus dan bermanfaat bagi penerima. Jadi penting untuk memastikan bahwa hadiah yang kita berikan juga sesuai dengan selera dan cocok untuk penerima.

  • Beri hadiah yang dibutuhkan

Lebih baik memberi hadiah sesuatu yang secara jelas sudah penerima butuhkan karena pasti berguna daripada memberi hadiah yang tidak bermanfaat sama sekali. Dari mana kita tahu apa yang penerima butuhkan? Tanya langsung atau perhatikan saja media sosial penerima. Dengan memperhatikan media sosial mereka, kita bisa menemukan pola tentang kesukaan/ hobi bahkan barang apa yang mereka butuhkan. Misalnya saja, penerima memiliki hobi berlari. Kita bisa memberikan hadiah seperti sepatu running, Running shirt, atau Knee Support Brace yang berguna untuk menopang lutut.

Clueless? Berikan saja hadiah yang umum. Hadiah-hadiah umum seperti bunga, cokelat, tempat minum, dan alat tulis yang berkualitas bagus adalah hadiah yang relatif “aman” diberikan.

  • Jangan terlalu personal

Hindari memberi hadiah berupa barang yang terlalu personal atau intim apalagi jika penerima tidak terlalu dekat dengan kita. Terlalu personal atau intim maksudnya adalah benda-benda yang langsung bersentuhan dengan kulit, seperti parfum, perhiasan, underwear atau lingerie.

  • Hindari maksud terselubung

Hindari memberikan hadiah dengan maksud terselubung kecuali penerima memang menginginkan benda tersebut. Misalnya saja, memberi hadiah berupa voucher gym kepada seseorang yang berbadan gemuk. Tentunya ini tidak sopan dan bisa membuat orang tersebut tersinggung.

  • Beri hadiah sesuai kemampuan kita

Sudah ada clue namun hadiah yang akan diberikan harganya di luar budget? Jangan memaksakan diri. Karena dari sisi manapun, sebaiknya proses memberi hadiah ini menyenangkan dan menggembirakan semua pihak. Dari sisi pemberi hadiah, tidak berakhir pada merasa terbebani secara ekonomi, mental, dan emosional. Sementara dari sisi penerima, jika hadiah yang kita berikan terlalu mahal, secara tidak langsung kita juga memberikan tekanan pada penerima berupa standar ketika kelak ia ingin memberikan hadiah pada kita.

Tidak perlu terlalu fokus ke harga hadiahnya, karena pada akhirnya proses pemberian hadiah adalah tentang nilainya, tentang momen untuk saling memperhatikan dan berbagi.

  • Bungkus hadiah sekecil apapun

Pilihlah bungkus yang desain dan pilihan warnanya masih netral namun tampak rapi dan bagus. Jangan lupa, beri ucapan sesuai dengan tujuan pemberian hadiah, ucapan selamat dan doa-doa baik, lalu diakhiri dengan identitas kita sebagai pemberi hadiah.

Ribbon photo created by master1305

Jadi gimana, sudah tahu etika memberi hadiah, mau kasih hadiah apa nih buat saya? 😁

Gift Giving Etiquette, Kasih Hadiah Apa Ya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *