Cihuy! Ceuceu ketularan ngeblog. Sebetulnya ini blog Ceuceu bertahun-tahun yang lalu, jaman Ceuceu masih orok, postingannya juga baru dikit. Maklum saja mood emaknya masih naik turun terus hilang entah kemana, jadinya bertahun-tahun blog Ceuceu ini dianggurin. Jangankan blog Ceuceu, blog emaknya aja banyak yang dianggurin.
Nah, karena emaknya sering dapet hadiah dari ngeblog, Ceuceu jadi pengen ikutan ngeblog hehehe
Yang mau berkunjung silahkan mampir ke sini : lavinna.supriatna.web.id
Blognya isi sendiri ya, Ceu!
Eh, tapi kalo Ceuceu ngeblog juga… alamat emaknya gak bakal kebagian laptop nih???
Seorang pria muda menangis, duduk tertunduk sambil memegang kertas yang terlipat rapi di tangan kanannya…
“Ibu, apa yang harus saya lakukan bu?”, tanyanya sambil terus menangis
“Lho, memangnya kenapa?”
Pria itu hanya menyodorkan kertas, tanpa menjawab pertanyaan si ibu.
Dengan perasaan tak menentu, kertas diterima perempuan paruh baya itu sambil menatap tajam ke arah seorang bapak yang sedari tadi duduk terdiam tanpa suara.
Perlahan-lahan lipatan kertas itu dibuka… ibu itu tertegun setelah membaca apa yang tertulis di atas kertas, kemudian menangis dan memeluk pria muda bersama si bapak.
“Sabar ya, Nak! Kamu pasti sembuh!“
Ternyata pria yang merupakan anaknya ini divonis mengidap HIV. Keterangan ini diperoleh setelah pria itu, sebut saja Andi, bersama bapaknya mengambil hasil pemeriksaan laboratorium di rumah sakit.
Pesona keindahan Tatar Pasundan memang seolah tidak ada habisnya. Hampir di setiap jengkal, pemandangan yang ada seolah menegaskan bahwa tanah parahyangan ini memang layak dijadikan rumah para dewa.
Kalau saja kebetulan memiliki waktu luang berlibur di sekitar Bandung, tak ada salahnya meneruskan perjalanan ke arah utara, melewati Lembang, menuju Tangkuban Parahu.
Nikmati keindahan kawah hasil letusan Gunung Tangkuban Parahu ratusan tahun yang silam.
Tangkuban Parahu, dokumen pribadi
Masih memiliki banyak waktu? Yuk kita teruskan perjalanan menuju Ciater. Hamparan perkebunan teh di sepanjang jalan membuat rasa lelah setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh jadi tidak terasa.
Di sepanjang jalan ini juga terdapat beberapa warung yang menyajikan makanan khas, mulai dari jagung bakar/rebus, ketan bakar, susu murni, sate kelinci, sampai sate biawak. Ya, biawak!!! Binatang reptil yang mirip buaya itu. Sedikit lebih besar dari kadal, masih keturunan dinosaurus hehehe
Sate biawak di Tangkuban Perahu, Sumber gambar : klik di sini
Berani mencoba? Silahkan, saya sih tidak.
Kalau keindahan yang ditawarkan oleh hamparan kebun teh ini masih belum cukup memuaskan, teruskan perjalanan ke kawasan Ciater.
Di Tugu Ciater, silahkan memilih jalur kanan yang berarti menuju Ciater, di sana ada pemandian air panas yang sumber airnya berasal dari kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu. Atau mengambil jalur kiri, menyusuri perkebunan teh sepanjang jalan Panaruban – Cicadas. Di sekitar jalan ini ada wanasiwata Curug Capolaga.
Kawasan ini memiliki keindahan ekosistem Sungai Cimuja dan Sungai Cikoneng yang menghadirkan 4 air terjun unik. Keempat air terjun itu adalah Air Terjun Cimuja, Air Terjun Karembong, Air Terjun Sawer, dan Air Terjun Doa Badak. Keempat air terjun inilah yang menjadi daya tarik kawasan perkemahan Capolaga
Starting point masuk kawasan ini dimulai dari pintu masuk Capolaga Adventure Camp. Di tempat ini kita bisa membayar biaya masuk terlebih dahulu dan mendapatkan kantong keresek. Buat apa? Kantong keresek itulah yang menjadi tempat sampah mobile agar pengunjung tidak membuang sampah di mana-mana.
Curug Capolaga, dokumen pribadi
Puas menyusuri sungai Curug Capolaga, mari kita teruskan perjalanan sampai ke Alun-alun Sagalaherang, kemudian belok kiri, memasuki Jalan Raya Wanayasa – Cagak. Tidak jauh dari sini, tepatnya di wilayah Cipancar, Kecamatan Serang Panjang, Kabupaten Subang, ada wanawisata yang sangat indah.
Ya, inilah Curug Cijalu. Kawasan wisata ini berada di ketinggian 1300 mdpl, dengan ketinggian curug 70 m, air mengalir membelah bukit di kawasan Gunung Burangrang.
Curug Cijalu, dokumen pribadi
Dari ketinggian curug ini, jika cuaca cerah kita bisa melihat Kota Subang, Purwakarta dan Waduk Jatiluhur.
Yup, kawasan Subang Selatan, tempat di mana saya tinggal ini memang menyejukkan. Bukan hanya keindahan alamnya, kondisi sosial budaya di sini pun memiliki banyak potensi yang bisa digali.
Di sini, seni budaya khas Subang masih sangat dijaga dengan baik. Apalagi kalau bukan Sisingaan. Setiap acara, baik hajatan maupun upacara yang diadakan oleh sekolah/instansi pemerintahan, selalu menampilkan atraksi Sisingaan ini. Masyarakat berbondong-bondong ke jalan, untuk menonton acara sampai selesai.
Sisingaan, dokumen pribadi
Ingin melihat langsung atraksi Sisingaan? Cobalah datang saat musim hajatan tiba.
Potensi yang dimiliki oleh Subang Selatan tidak cukup sampai disini. Hamparan sawah di daerah yang berbukit-bukit sungguh indah dipandang. Saya sendiri senang melihat kegiatan para petani mulai dari awal proses menanam padi sampai tiba waktunya panen.
“Ngagebot”, dokumen pribadi
Hasil panen, dokumen pribadi
Subang Selatan, memang memiliki sejuta pesona. Sayangnya, hal ini tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai. Kondisi jalan yang rusak di sana sini cukup mengganggu perekonomian. Padahal jika saja jalan menuju tempat wisata ini diperbaiki, Subang Selatan mampu menarik lebih banyak pengunjung.
Ini maksudnya kadonya yang manis ya… kalau suami saya sih ganteng 😛
Lho, emang ada hubungannya narsis di Inggris dengan kado buat suami??? Jelas ada donk. Apalagi buat saya, yang selama 9 tahun lebih usia pernikahan belum pernah ngasih kado buat suami.
Haahh?? 9 tahun belum pernah ngado??? Kebangetan ya? Padahal suami saya rajin banget ngasih kado tiap saya ulang tahun. (Makasih ya :*)
Soalnya bingung juga mau ngado apa. Eh pernah sih, pas suami ulang tahun beberapa tahun yang lalu saya ngado jam tangan dapet kredit lagi. Tapi sayang, cuma bertahan beberapa bulan saja jam tangannya dipakai. Selebihnya, jam tangan itu kembali ke dusnya. Bukan karena rusak, cuma ya suami memang jarang pakai jam tangan. Katanya sih, ribet kalau mau wudhu. Padahal saya pikir, kalau suami saya pakai jam tangan itu keren lho! (karena setiap suami pasti keren di mata istrinya masing-masing… hihihi)
Sejak itu saya jadi kapok ngasih kado buat suami (ckckckck… istri macam apa ini???)
Tapi saya juga sering koq beliin barang-barang favorit suami di luar momen ulang tahun. Misalnya baju, apalagi kalau pas dikasih THR buat lebaran. Hahaha… Ini sih memang udah seharusnya begini ya?? Ya, pokoknya saya pernah lah order jersey Manchester United original khusus buat suami. Saya juga sering beli pernak pernik yang berbau MU buat suami. Gak percaya? Nih buktinya…
baju dan jaket MU buat suami tersayang 😛
Tuh, saya baik kan? B-)
Nah, setelah bertahun-tahun gak ngado, momen ke #InggrisGratis yang diadakan sama Mister Potato ini bakal saya manfaatkan sebagai kado buat suami di usia pernikahan kami yang ke sepuluh.
Tapi kan hadiahnya cuma buat 1 orang? Suami ikut?
Mudah-mudahan kalau memang rejeki saya dapet tiket #InggrisGratis dari Mister Potato, dan kalau rejekinya dicukupkan untuk berangkat berdua, suami ikut donk sekalian honeymoon ulang. Tapi kalaupun suami gak bisa ikut, yaaaa.. saya cukup foto-foto spot yang jadi idaman suami (cup cup… sabar ya, hun! :P)
Di mana aja tuh spot idamannya? Yuk kita intip bareng-bareng…
1. Stadion Old Trafford
Old Trafford, sumber gambar : klik di sini
Kenapa stadion ini jadi tempat idaman suami? Sudah pasti karena suami saya ini fans berat Manchester United. Boleh dibilang fans sejak orok, atau malah sejak dalam kandungan? Hahaha… Entahlah. Kecintaan suami sama MU ini melebihi cintanya sama saya sepertinya. Sampai rela begadang nungguin MU main padahal saya sering banget dianggurin. Cemilan bekal nontonnya segambreng. Kebetulan favorit suami dan juga anak-anak ini Veetos rasa keju dan barbeque. Bisa abis berbungkus-bungkus nih kalau sudah ngemil Veetos. Kalau The Red Devils menang tidur pun tenang, dan besoknya pasti berseri-seri. Kalau kalah? Wuiihh… dijamin hari berikutnya dipenuhi dengan muka bete 😀
Kalau cuma saya yang berangkat ke Inggris, memang suami gak bakal bete? Hehehe… sejujurnya suami saya orangnya sangat penyabar, tapi membiarkan istrinya pergi sendiri ke Old Trafford, stadion impiannya? Ya tentu saja bete lah. Untuk mengobati kebeteannya, saya pasti bakal beli segala aksesoris MU original di Old Trafford. Ori lhooo… Ori!!! Langsung dari kandangnya! Pasti suami jadi seneng deh. Saya juga mau difoto sama poster yang dulu jadi kebanggaan suami sewaktu kumpul bareng sesama pecinta MU. Saking ngefansnya, mereka bikin acara kumpul bareng ini seolah-olah diadakan di University of Manchester United… hahaha…
University of Manchester United :v
Syukur-syukur ketemu sekalian foto bareng dan minta tanda tangan pemain kebanggaan MU dulu yang sekarang jadi pelatih, siapa lagi kalau bukan Giest… eh, Giest sih suami saya, maksudnya Giggs… deket lah ya, gantengnya juga sama koq #maksa 😛
2. Beatles Museum
Diem-diem suami ini fansnya The Beatles, dan ternyata anak saya juga suka sama lagu-lagunya The Beatles. Meski masih SD, Ceuceu tau banget lagu-lagu yang enak didengar. Apalagi lagu-lagunya The Beatles dan Adam Levine, si ganteng yang banyak banget covering lagunya The Beatles.
“Here comes the sun dudududu… here comes the sun, and I say it’s alright”, Ceuceu pun ikut nyanyi mengiringi lagu yang dibawakan penyiar favoritnya di radio.
Jelas Ceuceu hafal banget lagu-lagu The Beatles, bapaknya udah sering banget muter lagunya koq.
Nak, kita ke Inggris yuk? Mengenal mereka yang lagu-lagunya jadi idola kamu lewat museum pastinya jauh lebih berkesan.
Beatles Museum, sumber gambar : klik di sini
3. Stasiun King’s Cross
Platform 9 3/4 King’s Cross, sumber gambar : klik di sini
Dulu buku-bukunya Harry Potter jadi salah satu kado yang diberikan suami buat saya. Jadi gak ada salahnya kalau saya juga ngado foto narsis di Peron 9 3/4, sekaligus nostalgia mengenang cerita pertama kali kami bertemu di stasiun. Ehm… saksi bisu tempat pertama kali kami bertemu memang di stasiun. Bukaan… bukan di King’s Cross! Tapi di Stasiun Bandung. Makanya, boleh donk kalau King’s Cross juga kemudian adalah stasiun berikutnya yang jadi saksi bisu cinta kami yang sudah terpahat selama 10 tahun lebih lamanya. Cieee…
Banyak film favorit suami yang mengambil lokasi syuting di Trafalgar Square ini, misalnya Casino Royale, The Avengers, Harry Potter : The Deathly Hallows part 2. Siapa tau pas ke sana pas ada Robert Downey Jr lagi syuting, dan saya diajak gantiin Scarlett Johansson? 😀
Meski gak suka pake jam tangan, suami saya orangnya tepat waktu. Lain dengan saya, yang sering kali liat jam tapi tetep aja kesiangan. Ketepatan waktu suami saya gak diragukan lagi deh pokoknya, persis seperti akurasi Big Ben yang dicek setiap dua kali sehari dari Greenwich Observatory. Ngggg, kalau kado jam tangan dulu gak kepake sama suami, kira-kira kalau saya ngado Big Ben ini bakal dipake gak ya? Hahaha…
6. Westminster Abbey
Ini bukan spot idaman suami sih, cuma sayang aja, tinggal ngesot dikit dari Big Ben, nyampe donk ke Westminster Abbey, gereja tua yang berdiri sejak 1560 dan merupakan tempat pengangkatan ratu dan juga pemakaman kerajaan Inggris. Tapi di Westminster Abbey ini ada patung Winston Churcill, tokoh favorit suami. Gak pernah ketemu orangnya, masih ada patungnya. So, mari kita narsis dan eksis di sini.
Patung Winston Churchill di Westminster Abbey, sumber gambar : klik di sini
Kalau ini spot idaman kami berdua. Bayangkan aja melihat London Eye di waktu malam berdua ditemani suami tersayang. Uuhhh… romantis bukan? Yang lain beneran ngontrak nih hahaha
Eh, kalau beli merchandise ini itu buat kado, duitnya dari mana? Jangan-jangan masih dari suami juga? Ishhh… tenang donk, kan dikasih uang saku juga sama Mister Potato. Gak kira-kira, uang sakunya sampe $500 tuh!!! Mau dibeliin apa aja buat kado, nih???
So please, Mister… saya harus ke Inggris untuk memberikan kejutan paling manis buat suami di ulang tahunnya kali ini 😀